23 April, 2010

Sekadar renungan


Bacalah dengan jiwa yang tenang dan luhur


Pernahkah anda menatap wajah orang-orang yang anda sayangi saat mereka sedang tidur? Kalau belum, cubalah sekali saja menatap wajah mereka ketika sedang tidur.

Dikala itu yang nampak adalah ekspresi paling wajar dan paling jujur dari seseorang.
Seorang artis yang ketika di panggung begitu cantik dan gemerlap pun akan tampak polos dan jauh berbeza jika ia sedang tidur.

Orang paling kejam di dunia pun jika ia sudah tidur tak akan tampak wajah bengisnya.

Perhatikanlah ayah anda saat beliau sedang tidur.Sedarilah, betapa badan yang dulu kuat dan gagah itu kini semakin tua dan lemah, betapa rambut-rambut putih mulai menghiasi kepalanya,betapa kerut merut mulai terpahat di wajahnya.Orang inilah yang tiap hari bekerja keras untuk kesejahteraan kita, anak-anaknya. Orang inilah, rela melakukan apa saja asal perut kita kenyang dan pendidikan kita lancar.

Sekarang, beralihlah. ...Lihatlah ibu anda....
Hmm...kulitnya mulai keriput dan tangan yang dulu halus membelai- belai tubuh bayi kita itu kini kasar kerana menempuhi kehidupan yang mencabar demi kita. Orang inilah yang tiap hari menguruskan keperluan kita. Orang inilah yang paling rajin mengingatkan dan membebeli kita semata- mata kerana rasa kasih dan sayang, dan sayangnya, itu sering kita salah ertikan.

Cubalah menatap wajah orang-orang yang kita cintai..sayangi itu...Ayah, Ibu, Suami,
Isteri, Kakak, Adik, Anak, Sahabat,Semuanya...

Rasakanlah sensasi yang timbul sesudahnya. Rasakanlah energi cinta yang mengalir
perlahan-lahan saat menatap wajah mereka yang terlelap itu. Rasakanlah getaran cinta yang mengalir deras ketika mengingat betapa banyaknya pengorbanan yang telah dilakukan orang-orang itu untuk kebahagiaan anda. Pengorbanan yang kadang-kadang tertutupi oleh salah faham kecil yang entah kenapa selalu saja nampak besar.

Secara ajaib Tuhan mengatur agar pengorbanan itu akan tampak lagi
melalui wajah-wajah jujur mereka saat sedang tidur. Pengorbanan yang kadang melelahkan serta memenatkan mereka namun enggan mereka ungkapkan. Dan ekspresi wajah ketika tidur pun membantu untuk mengungkap segalanya.Tanpa kata, tanpa suara dia berkata... "betapa lelahnya..penatnya aku hari ini".Dan penyebab lelah dan penat itu? Untuk siapa dia berpenat lelah Tak lain adalah

KITA.....

Suami yang bekerja keras mencari nafkah, isteri yang bekerja keras mengurus dan mendidik anak, juga rumah. Kakak, adik, anak, dan sahabat yang telah menemani hari-hari suka dan duka bersama kita.

Resapilah kenangan-kenangan manis dan pahit yang pernah terjadi dengan
menatap wajah-wajah mereka. Rasakanlah betapa kebahagiaan dan rasa terharu seketika menerpa jika mengingat itu semua.

Bayangkanlah apa yang akan terjadi jika esok mereka "orang-orang terkasih itu" tak lagi membuka matanya, untuk selamanya ... "

Tiada ulasan:

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails