Bermula untuk mengadakan pengenalan kepada allah swt itu hanya ada tiga jalan. Yang mana ketiga jalan itu harus dilalui satu per satu dengan baik dan istiqomah. Karena hanya dengan ketiga jalan itulah yang dapat menghantarkan seseorang hamba untuk sampai kepada hakekat pengenalan yang sebenarnya. Sedangkan kendaraannya adalah diri kita.
Ketiga jalan itu adalah sebagai berikut:
1. Mengenal asal muasal kejadian diri. Dari tiada, menjadi ada, dan pada akhirnya kelak kembali kepada ketiadaan.
allah swt berfirman di dalam al qur'an:
"Hendaknya kamu(manusia) memikirkan asal muasal dirimu".
2. Mengenal jati diri sejati, siapa sebenarnya diri kita ini (mengenal diri).
allah swt berfirman dalam hadits qudsy:
"Barang siapa mengenal akan dirinya, niscaya ia akan mengenal tuhannya. Dan barang siapa mengenal akan tuhannya maka binasalah ujud dirinya dan tuhan akan ada didalamnya".
3. Mematikan diri. Mati disini bukan mati secara jenazah, akan tetapi mati disini adalah mati dalam artian ma'nawiyah.
allah swt telah berfirman didalam hadits qudsy:
"Rasakanlah mati sebelum engkau mati".
"Barang siapa yang tidak mematikan dirinya, maka tidak akan dia dapat beroleh pengenalan kepadaku".
Demikianlah langkah-langkah yang harus dilalui seorang hamba untuk dapat sampai kepada allah dan karam bersamanya.
"Aku adalah gudang yang tersembunyi, maka aku suka jika aku dikenal. Lalu aku ciptakan makhluk (manusia) supaya mengenal aku". (hadits qudsy)
Jalan Pertama
Mengenal asal muasal kejadian diri( dari tiada, menjadi ada, dan pada akhirnya kelak kembali kepada ketiadaan).
Sebelum kita mengupas tentang asal muasal kejadian diri itu, satu hal hendaknya yang harus kita ketahui yaitu kita harus memilah antara asal muasal hamba dengan asal muasal insan (manusia). Sebab dari kedua hal tersebut diatas pengupasannya sedikit berbeda.
Kalau hamba itu isinya tanah, air, angin, api..karena keempat anasir itu adalah sifat hamba. Sedangkan insan (manusi) itu isinya waddu, waddi, mani dan manikam..karena keempat anasir itu adalah sifat insan(manusia).
Begitu pula dengan:
*
Sifat hayat, isinya: bulu, kulit, daging, urat, tulang, otak, dan sumsum.
*
Sifat ilmu, isinya: pengrasa, hawa, nafsu, akal, pikir, ilmu pengetahuan dan rahasia.
*
Sifat tuhan, isinya: zat, sifat, asma, dan af'al.
*
Sifat Allah, isinya: iman, islam, tauhid, dan ma'rifat.
*
Sifat ta'ala, isinya: tauhidu zat, tauhidu sifat, tauhidu asma, tauhidu af'al.
*
Sifat muhammad, isinya: hidup, tahu, berkehendak, dan bergerak.
Pada kesempatan ini, kami hanya mengkhususkan tentang pengupasan asal muasal insan( manusia) saja. Adapun asal kejadian insan/ anak adam (manusia) itu sebagaimana yang sudah sama-sama kita ketahui, bahwa kejadiannya dikarenakan berprosesnya kedua orang tua (ibu-bapak kita) didalam melakukan hubungan badan (bersenggama/ bersetubuh).
Saat persetubuhan itu berlangsung, keempat anasir yang merupakan sifat insan (manusia) itupun berproses juga. Dari keempat anasir itu hanya manikamlah yang merupakan cikal-bakal insan. Dan manikam itu sendiri hanya dimiliki oleh laki-laki, perempuan tidak. Adapun istana manikam itu pada otak laki-laki.
Didalam otak itu ada lemak, didalam lemak itu ada minyak, didalam minyak itu ada nur, didalam nur itu ada nur aqli(akal), dan didalam nur aqli itu ada hijabun nur. Dan didalam hijabun nur itulah manikam.
Masa manikam itu 40 hari, yaitu:
*
7 hari pertama manikam itu berada di istananya
*
7 hari kemudian manikam itu turun pada tulang belakang dan bertahan pada punggung kita.
*
7 hari kemudian berada pada tulang dada.
*
7 hari berikutnya berada pada pusat.
*
7 hari kemudian turun pada sulbi.
*
5 hari kemudian berpindah pada zakar/ kalam (kemaluan laki-laki).
Untuk kemudian jatuh pada rahim seorang perempuan bernama "taraib". Untuk selanjutnya dikandung selama 9 bulan 9 hari. Ini juga mengisyaratkan tentang 99 nama Allah (Asmaul Husna) dan juga mengisyaratkan tentang perjalanan 99 yang ada.
Dikatakan manikam apabila ia jatuh rahim perempuan, jika tidak jatuh pada rahim perempuan, maka tidak bisa dikatan manikam. Karena manikam inilah yang bernama nur muhammad, atau ruh Idhofi atau syahadat dalam pengertian ilmu.
Adapun rangkaian prosesnya adalah sbb:
1.
Rangkaian tanah asal.
2.
Air mani laki-laki.
3.
Pencampuran sperma.
4.
Segumpal darah.
5.
Tulang belulang.
6.
Daging pembungkus.
7.
Ruh.
Tujuh rangkaian tersebut diatas juga mengisyaratkan tentang:
*
7 sifat pada manusia.
*
7 anggota dalam sembahyang.
*
7 hari dalam seminggu.
*
7 bintang yang besar.
*
7 lautan yang besar.
*
7 lapis langit.
*
7 lapis bumi.
*
7 neraka.
*
7 syurga.
Dan banyak lagi yang menyatakan jumlah ataupun hitungan 7 itu.
Tatkala manikam itu sampai 4o hari lamanya didalam tara'ib perempuan, maka berhentilah darah haid yang biasa dialami oleh seorang perempuan. Hal ini dikarenakan sebab tertutupnya peranakan oleh manikam tadi.
Baru setelah 4 bulan manikam itu berada didalam rahim, ia bernyawa(bergerak). Darah haid yang berhenti karena tertutup oleh manikam, pada bulan kelima menjadi tembuni (ari-ari). Peristiwa ini seluruhnya berlangsung didalam rahim. Dan tatkala sampai pada masanya lahir, maka darah haid yang berhenti pada 40 hari sebelum manikam itu bernyawa(bergerak) itulah yang akan menjadi darah nifas. Manikam yang dikandung oleh perempuan pada masa:
1 hari 1 malam : pujinya Hu
3 hari 3 malam: pujinya Allah
7 hari 7 malam: pujinya Innallah
40 hari 40 malam: pujinya Turobbunnur
4 bulan 4 hari: pujinya Subhanallah
6 bulan 6 hari: pujinya Alhamdulillah
8 bulan 8 hari: pujinya Allahu Akbar
9 bulan 9 hari: pujinya Inna ana amanna
Inna: Sessungguhnya
Ina: Saya (Aku)
Amanna: (aman(Iman)
Inilah asal kejadian "air zatullahu akbar".
Beberapa dasar yang melandasi tentang asal muasal kejadian diri:
1.
Abdullah Ibnu Abbas Ra dari Nabi Saw: "Bahwa sesungguhnya Allah ta'ala menjadikan dahulu daripada segala sesuatu yaitu Nur nabimu".
2.
Syech Abdul wahab As -Syarani Ra berkata: "Sesungguhnya Allah ta'ala menjadikan Ruh Nabi Muhammad itu daripada zatnya dan dijadikannya ruh sekalian alam dari pada nur Muhammad saw".
3.
Nabi Muhammad Saw bersabda: "Aku bapak dari sekalian ruh dan adam itu bapak dari sekalian batang tubuh". Adapun lembaga Adam itu dijadikan oleh Allah Swt daripada tanah.
4.
Allah ta'ala berfirman didalam Al Qur'an: " Aku jadikan insan Adam itu dari pada tanah, dan tanah itu dari pada air, dan air itu dari pada angin, dan angin itu dari pada api dan api itu dari pada nur Muhammad". "Sesungguhnya telah datang kepadamu dari Allah ta'ala yaitu: nur".
Dan kepada Nur itulah perhentian perjalanan segala aulia dan ambiya yang mursalin mengenal Allah ta'ala. Akan tetapi bila sudah sampai kepada nur, maka fanakanlah nur itu pada zat yang wajibul wujud, supaya jangan sampai hamba itu semata-mata bertuhan kepada nur. Akan tetapi hendaklah tetap bertuhankan kepada allah zat wajibul wujud.
Dengan begitu maka nyata nur itu hanya wasilah kita untuk dapat sampai kepada Allah ta'ala.
"Hai orang yang beriman, takutlah kepada Allah dan carilah wasilah (perantara) yang bisa menyampaikan kamu kepadanya dan hendaklah kamu bersungguh-sungguh dijalnnya, supaya kamu dapat kejayaan". (Al Qur'an)
Hal lain yang tak kalah pentingnya didalam pengenalan asal-muasal kejadian diri adalah anasir-anasir yang ada pada dirimu. Baik anasir dari Muhammad, dari bapak, dari ibu, sebagai berikut:
1.
Anasir tuhan pada muhammad meliputi: sir, budi, cinta dan rasa atau penglihatan, pendengaran, penciuman, dan pengrasa.
2.
Anasir tuhan pada bapak meliputi: urat, tulang, otak dan sumsum.
3.
Anasir tuhan pada ibu meliputi: rambut(bulu), kulit, darah, dan daging. Satu anasir dari tuhan yaitu hayat(nyawa)
Tulisan mendatang adalah Jalan Kedua yaitu mengenal diri sejati, siapa sebenarnya diri kita ini (mengenal diri).
Tiada ulasan:
Catat Ulasan